SEPUTAR PROPERTI/Jakarta – Kian dekatnya pemilihan umum (Pemilu) 2024, sedikit banyak menimbulkan suasana ketidakpastian di kalangan pelaku bisnis. Salah satu sektor industri yang terpengaruh dan terkena dampaknya adalah properti. Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia mengatakan bahwa hanya dalam hitungan beberapa bulan ke depan hingga perayaan demokrasi Indonesia menuju kepemimpinan baru, para investor dan pembeli properti cenderung untuk menunda keputusan bisnis.
“Meskipun hasil pemilihan tidak menentukan nasib kondisi pasar akan tetapi pemilihan umum ini akan mempengaruhi sentimen secara keseluruhan. Setelah pemilihan, diharapkan pembeli properti akan melanjutkan aktivitas dan menghidupkan kembali pasar,” jelas Ferry Salanto.
Beberapa produk properti seperti perkantoran, ritel dan hunian menurut Ferry Salanto akan terpengaruh kondisi politik pasca pemilu. Seperti perkantoran secara umum tidak terlalu berpengaruh bagi pemilik atau pengembang properti perkantoran.“Kekhawatiran terbesar adalah apakah hasil dari pemilu ini akan berpengaruh pada perubahan regulasi, terutama yang terkait dengan proyek konstruksi yang sedang berlangsung,” jelas Ferry Salanto.
Sementara di sektor properti ritel, menurut Ferry Salanto iklim politik dapat memengaruhi keputusan strategis bagi pemain baru (retailer) di pasar ritel, terutama retailer asing, yang memiliki kekhawatiran terhadap potensi perubahan regulasi.“Berdasarkan temuan kami, terlihat para pengusaha ritel cenderung ingin agar proyek-proyek mereka dapat diselesaikan sebelum pemilihan umum dan pergantian kepemimpinan,” tegasnya.
Hal ini agar keberlangsungan proyek bisa menjadi lebih pasti. Dari sudut pandang retailer, inisiatif ekspansi tetap tidak terpengaruh selama mereka menilai lokasi tersebut sesuai dan menjanjikan.
Hal yang sama terkait perubahyan regulasi juga terjadi dalam sektor hunian untuk orang asing. Walau dalam kondisi beberapa tahun terakhir, pasar hunian untuk ekspatriat umumnya tidak terpengaruh secara langsung dengan adanya pemilihan umum.
“Namun seperti halnya dengan pasar industrial dan ritel, kekhawatiran biasanya muncul karena adanya potensi regulasi dapat saja berubah saat pemerintahan bertransisi. Oleh karena itu, dampak pada pasar sewa hunian bagi pekerja asing mungkin dapat terasa setelah pemilihan umum selesai dan kebijakan baru diterapkan,” ukap Ferry Salanto.