SEPUTAR PROPERTI/Jakarta – Asosiasi Pengembang Perumahanan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) berkomitmen untuk berperan besar dalam program presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka yaitu Pembangunan 3 Juta Unit Rumah. Junaidi Abillah Ketua Umum APERSI menegaskan Ini memang bukan pekerjaan yang mudah, tapi bukan tidak mungkin kita bisa mencapainya bersama dengan cara bersinergi antara seluruh stakeholder industri perumahan.
Dimana penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) merupakan upaya pemerintah mewujudkan amanat Undang-Undang. Upaya ini perlu dijadikan prioritas pembangunan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta.
Ini Strategi REI dan GBCI Wujudkan Sertifikasi Hijau untuk Rumah Terjangkau
Program 3 juta rumah ini terbagi dalam 2 juta unit di pedesaan dan pesisir, lalu 1 juta unit di perkotaan. Hal ini bisa terwujud asalkan semua stakeholder bersinergi demi rumah untuk rakyat. “APERSI sebagai wadah pengembang yang fokus pada pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan memainkan peran penting,” tegas Junaidi yang menjelaskan bahwa 80% anggota APERSI yang berjumlah 3 ribuan anggota fokus membangun rumah kelas menengah bawah.
Selain itu menurut Junaidi, stakeholder yang juga memiliki peran penting dalam ekosistem perumahan adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Bank plat merah ini memiliki rekam jejak panjang dalam pembangunan perumahan di Indonesia.
Dan selama ini, menurut Junaidi BTN telah memainkan perannya dengan baik. Berkontribusi memberikan pembiayaan bagi MBR melalui kredit pemilikan rumah (KPR) dan juga pembiayaan kontruksi bagi pengembang khususnya anggota APERSI.
Kementerian PUPR Targetkan 34 Proyek KPBU Pada Tahun Anggaran 2025
Pencapaian Bank BTN dalam menyalurkan KPR diraih dengan tidak mudah. Hal ini terkait dengan peran dan mandat pemerintah kepada Bank BTN sebagai penyedia rumah untuk seluruh lapisan masyarakat, terutama MBR. Dan ini merupakan tugas mulia pemerintah yang dimainkan BTN dalam membantu masyarakat mengakses pembiayaan rumah yang terjangkau
“Hingga kini hampir semua anggota APERSI memanfaatkan pembiayaan yang ada di BTN. Dan ini menjadi bukti bahwa perbankan dan pengembang seperti keping koin yang tak terpisahkan,” tegas Junaidi yang menegaskan bahwa Sektor perumahan memiliki multiplier efek terhadap 185 subsektor industri yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Teknologi Digital Kian Berkembang, PropTech Berperan dalam Pembangunan Properti
Selain meningkatkan penyerapan tenaga kerja, karena dibutuhkan 5 pekerja untuk pembangunan setiap 1 unit rumah. Sektor ini juga meningkatkan penerimaan negara dan daerah dari pemasukan pajak dan pertumbuhan ekonomi daerah juga bergerak. Menurut Junaidi, sinergi pembangunan perumahan yang dikembangkan APERSI bersama BTN selama ini masuk hingga ke pelosok-pelosok daerah.
Junaidi berharap dengan sinergi antara stakeholder perumahan yang sudah dilakukan selama ini diharapkan terus melahirkan kinerja yang positif dan juga melahirkan ide-ide, inovasi pembiayaan yang selama ini sudah dilakukan oleh BTN kepada masyarakat maupun kepada pengembang.
BTN Siapkan Pembiayaan untuk 150 Ribu Rumah Rendah Emisi
“Kami berharap pembangunan perumahan di kawasan-kawasan yang selama ini kurang mendapat pasokan rumah murah terjangkau bisa terpenuhi dan menggairahkan ekonomi daerah tersebut, namun juga memberikan peluang bagi pengembang perumahan di daerah-daerah,” jelas Junaidi.
Dengan menjadikan perumahan sebagai prioritas pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat hingga ke seluruh daerah sehingga pemerataan pembangunan di seluruh Tanah Air dapat tercapai.
“Harapannya, pembangunan perumahan di kawasan-kawasan yang selama ini kurang mendapat pasokan rumah murah terjangkau dapat semakin gencar dan menggairahkan tak hanya pemerintah daerah, namun juga pengembang perumahan daerah,” jelas Junaidi.