SEPUTAR PROPERTI/Jakarta – Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) XVII REI Tahun 2023 dari 9-10 Agustus 2023. Munas REI kali ini mengusung tema “Sinergi dan Harmonisasi REI dengan Pemerintah untuk Kemajuan Industri Realestat yang Berkelanjutan” yang diikuti sekitar 1.000 peserta dari 37 DPD REI se-Indonesia.
Perhelatan demokrasi terbesar asosiasi itu dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta, Rabu (9/8). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi sangat senang bahwa di tengah perlambatan ekonomi global, industri realestat dan kontruksi di Indonesia tetap tangguh dan kompetitif.
“Kontribusi sektor realestat, properti dan konstruksi dari tahun 2018-2022 mencapai Rp2.400 triliun hingga Rp2.800 triliun. Kontribusi itu dinilai Jokowi sangat besar sekali,” jelas Jokowi.
Pencapaian Indonesia itu cukup menggembirakan, karena sektor properti dan perekonomian di sebagian besar negara lain tidak banyak yang bisa bertahan dari pandemi seperti halnya Indonesia. Jokowi memberi contoh ada perusahaan properti di RRC yang utangnya mencapai Rp4.400 triliun.
Sementara itu Ketua Umum DPP REI, Paulus Totok Lusida menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Presiden Joko Widodo atas dukungannya selama ini, sehingga dunia usaha realestat dan properti bisa terus bertumbuh.
“Apresiasi dan penghargaan secara khusus juga kami sampaikan kepada Kabinet Indonesia Maju atas segala insentif serta kemudahan berusaha yang diberikan kepada pelaku usaha properti nasional,” kata Totok.
Menurutnya, pasca Covid-19 ekonomi Indonesia sangat diapresiasi dunia termasuk di pentas asosiasi realestat dunia (FIABCI). Selain itu, program hilirisasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia sangat dihargai dunia, sehingga banyak pakar memprediksi market value Imdonesia berpotensi terus meningkat.
Bahkan menurutnya lagi, 2026 akan menjadi titik terang bagi ekonomi Indonesia menjadi nomor empat di dunia. Terbukti bahwa di kuartal II 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen atau di atas prediksi 4,93 persen.
“Kami juga berterimakasih kepada pemerintah atas kebijakan relaksasi PPNDT, program penyambungan listrik di PLN yang cukup baik karena tidak lagi mewajibkan hibah, serta sinergi pemerintah yang melibatkan REI dalam pembahasan Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK),” paparnya.
REI juga mengapresiasi dukungan Bank Tabungan Negara (BTN) yang sejauh ini tetap komit membantu Program Sejuta Rumah dengan menyalurkan KPR FLPP dengan pangsa pasar 85 persen dan KPR komersial dengan pangsa pasar 60 persen. REI menyatakan kesiapan untuk terus bersinergi dengan BTN dalam merealisasikan Program Sejuta Rumah.
“Di depan bapak presiden kami juga mengusulkan agar dapat direalisasikan program kredit subsidi untuk rumah seharga sampai dengan Rp300 juta khususnya untuk ASN.
Sementara jelang pelaksanaan Munas XVII REI Tahun 2023 ada hadiah yang menggembirakan bagi seluruh pengembang rumah khusus masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Yaitu dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 60 Tahun 2023 yang menaikkan batasan harga jual rumah MBR yang terbagi dalam lima zona wilayah berlaku secara bertahap untuk dua tahun sekaligus yakni 2023 dan 2024.
Hal ini, ujar Totok, merupakan angin segar bagi seluruh developer yang membangun hunian bersubsidi setelah harga bertahan sejak tahun 2019.
“Kami menyadari bahwa DPP REI masa bakti 2019-2023 jauh dari kata sempurna. Tapi hal itu semua bukan karena kami sengaja atau tidak berupaya sepenuh hati dalam menjalankan amanat dan tanggung jawab organisasi,” kata pengusaha properti asal Jawa Timur tersebut.