MRT Jakarta Maksimalkan Sinergi untuk Kembangkan Kawasan TOD

MRT Jakarta mengajak berbagai pihak, terutama investor swasta maupun BUMD lain dan BUMN untuk bekerja sama dalam mengembangkan berbagai fasilitas stasiun maupun di sekitar stasiun seperti TOD.

SEPUTAR PROPERTI/Jakarta – PT MRT Jakarta (Perseroda) selain mengembangkan sistem transportasi publik perkeretaapian perkotaan (metro railways) bawah tanah di Indonesia, juga memiliki tugas lainnya. PT MRT Jakarta mempunyai tiga mandat untuk membangun infrastruktur, yaitu mengoperasikan layanan dan pemeliharaan stasiun, depo, kereta dan rel MRT Jakarta, sekaligus mengemban tugas pengembangan infrastruktur hingga pengembangan bisnis dan Kawasan Berorientasi Transit (Transit Oriented Development/TOD).

Mandat PT MRT Jakarta ini tertuang dalam Peraturan Gubernur No.53/2017 terkait penugasan kepada Perseroan Terbatas MRT Jakarta untuk penyelenggaraan prasarana dan sarana mass rapid transit (MRT). Hal ini diungkapkan oleh Kepala Transit Oriented Development (TOD) PT MRT Jakarta (perseroda), Gunawan.

“Jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti MRT Singapura, mereka hanya sebagai operasional dan yang membangun infrastrukturnya itu kontraktor. Hanya MRT Jakarta satu-satunya bahkan di dunia yang punya tiga mandat sekaligus. PT MRT Jakarta  bersyukur dan bangga, karena dipercaya sepenuhnya bahkan diberikan payung hukum berupa Peraturan Gubernur (Pergub) di tiap kawasan TOD,” jelas Gunawan.

Dan saat ini menurut Gunawan, MRT Jakarta mengajak berbagai pihak, terutama investor swasta maupun BUMD lain dan BUMN untuk bekerja sama dalam mengembangkan berbagai fasilitas stasiun maupun di sekitar stasiun seperti TOD.

“Untuk membangun TOD misalnya, ketika swasta atau lainnya tertarik dan mau berinvestasi membangun hunian seperti hotel misalnya, mereka harus mendapat rekomendasi dari MRT Jakarta yang merupakan hasil kajian perusahaan dalam menjalankan fungsinya tadi. Kalau tidak ada itu (surat rekomendasi) mereka (swasta dan lain-lain) tak bisa membangun,” ungkapnya.

Adanya kawasan TOD diharapkan membuat masyarakat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan menerapkan gaya hidup sehat dengan berjalan kaki yang didukung dengan fasilitas nyaman. Pembangunan TOD bertujuan untuk memudahkan gerak penumpang dengan memadukan fungsi transit manusia, kegiatan, bangunan dan ruang publik.

Sementara Chief Business Development PT Inti Menara Jaya, Permadi Indra Yoga. Ia menyebut saat ini sudah seharusnya masyarakat shifting dengan kendaaraan publik seperti MRT untuk menuju negara yang lebih maju. Menurutnya, beberapa proyek yang dikembangkan perusahaannya sangat dekat dengan jalur MRT.

Permadi menegaskan, sejak adanya peletakan batu pertama atau groundbreaking pada tahun 2013 silam, pihaknya sudah memproyeksikan akan ikut terlibat dalam pengembangan TOD dengan MRT. “Semakin padatnya kota, semakin jalan terbatas, jumlah kendaraan meningkat, itu akan membutuhkan public transportation yang andal.

Campaign-nya adalah, TOD harus yang benar-benar lifeable. Di mana peran semua pihak harus ke sana. Dari sisi manapun, TOD lebih punya manfaat di masa depan. Tinggal bagaimana ke depan orang mau tinggal di kawasan TOD,” tambahnya.

MRT Jakarta bekerja sama dengan PT Inti Menara Jaya yang merupakan anak usaha PT Intiland Development Tbk sebagai pemilik Poins Square, berkomitmen mengembangkan kawasan TOD Lebak Bulus (South Quarter/SQ Station). Salah satunya dengan membangun parkiran di kawasan tersebut. Ini dibuktikan dengan membangun park and ride seluas 5 ribu meter SQ Station.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *