SEPUTARPROPERTI/Jakarta – Mal Blok M sempat menjadi pusat destinasi anak muda Jakarta pada pada masanya. Popularitasnya menurun seiring waktu, banyak penyewa yang menutup usahanya sehingga lorong Mal Blok M menjadi sepi.
Kini Mal Blok M mulai mengalami kebangkitan dengan kehadiran sejumlah kios kuliner di lorong bawah tanah. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga meresmikan Blok M Hub sebagai bagian dari revitalisasi kawasan terminal dan Mal Blok M untuk menghidupkan kembali pusat aktivitas perkotaan.
Blok M Hub dirancang sebagai penghubung transportasi dan fasilitas umum di wilayah tersebut. Peresmian ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun ke-498 Jakarta.
Bank DKI dan Bank Maluku Utara Bentuk Kelompok Usaha Bank (KUB)
Revitalisasi mencakup pembangunan trotoar sepanjang 1,3 kilometer yang ramah bagi penyandang disabilitas. Taman Literasi Marta Christina Tiahahu juga dibuka selama 24 jam sebagai dukungan terhadap kegiatan masyarakat.
Lorong bawah tanah Mal Blok M yang mengarah ke terminal bus disulap menjadi ruang yang lebih artistik. Dinding berbentuk semi-vault itu dihiasi mozaik mural bernuansa budaya Betawi dan didominasi warna kuning.
Konsep “Blok M Hub” adalah transformasi menyeluruh kawasan Blok M menjadi pusat aktivitas kota yang terintegrasi, modern, dan multifungsi, dengan fokus utama pada pengembangan berorientasi transit (Transit-Oriented Development/TOD).
Bank DKI Support Ide Gubernur Pramono untuk Jadikan Blok M Sebagai Hub Baru Jakarta
Berikut adalah poin-poin kunci dari konsep revitalisasi Kawasan Blok M Hub:
Pusat Transportasi Terintegrasi (Hub Transportasi):
Mengintegrasikan berbagai moda transportasi publik seperti MRT (Stasiun Blok M BCA), TransJakarta (Terminal Blok M), dan TransJabodetabek.
Tujuannya adalah memudahkan mobilitas warga Jakarta dan sekitarnya, serta mengurangi kemacetan. Rute TransJabodetabek baru seperti Alam Sutera-Blok M dan PIK-Blok M telah diluncurkan.
Program 3 Juta Rumah, Hambatan Klasik masih Menghantui Mimpi Sang Presiden
Revitalisasi Area Publik dan Ruang Kreatif:
Bekas Mal Blok M direvitalisasi menjadi ruang yang lebih bersih, estetis, dan hidup. Terowongan bawah tanah yang sebelumnya sepi dan kurang terawat disulap menjadi lorong yang artistik dan nyaman untuk dilewati, seringkali dihiasi dengan mural dan pencahayaan yang lebih baik.
Taman-taman di sekitar Blok M, seperti Taman Ayodya, Langsat, dan Leuser akan disatukan menjadi area hijau yang lebih luas (6,2 hektar) dan akan buka 24 jam.
Taman Literasi Martha Tiahahu menjadi salah satu titik fokus, menawarkan ruang untuk membaca, berkumpul, dan mengadakan kegiatan kreatif.
CreatIFF 2025, Kementerian PU Dorong Solusi Inovatif Pembiayaan Infrastruktur Nasional
Pusat Aktivitas Ekonomi dan Budaya (Wajah Baru Jakarta)
Diharapkan menjadi denyut nadi baru Jakarta, memadukan sejarah, budaya, dan inovasi. Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan menyediakan ruang bagi UMKM dan kuliner.
Meskipun masih ada tantangan dalam okupansi kios, potensinya sangat besar. Menjadi destinasi yang menarik bagi warga Jakarta maupun wisatawan, dengan berbagai kegiatan dan fasilitas.
Desain Modern dan Estetis:
Perubahan desain yang signifikan, dengan penambahan pencahayaan dan elemen artistik untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman dan menarik.
Sri Mulyani: Deflasi Bukan Karena Penurunan Daya Beli
Menitikberatkan pada pedestrianisasi dengan trotoar yang ramah difabel sepanjang 1,3 kilometer, menghubungkan berbagai fasilitas.
Beroperasi 24 Jam:
Konsepnya adalah Blok M Hub menjadi pusat aktivitas kota yang beroperasi sepanjang waktu, mendukung Jakarta sebagai “Kota Global dan Berbudaya”.
Secara keseluruhan, Blok M Hub bertujuan untuk mengubah citra Blok M yang sempat meredup menjadi kawasan yang dinamis, berfungsi sebagai titik temu bagi transportasi, budaya, ekonomi, dan ruang publik yang berkualitas, sejalan dengan visi Jakarta sebagai kota global.