SEPUTAR PROPERTI/Jakarta – Paska pendemi salah satu sektor properti yang belum pulih kinerjanya adalah sektor perkantoran. Saat ini hingga kuartal III 2023 menurut Colliers Indonesia kondisi sektor perkantoran di Jakarta masih mengalami kelebihan pasokan.
Salah satu tantangan dan kendala Jakarta saat ini adalah kepadatan penduduk dan kemacetan yang tinggi. Untuk menyiasati tantangan ini, salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah adalah membangun infrastruktur transportasi, salah satunya Light Rail Transit (LRT).
Moda tranportasi seperti LRT bertujuan memecah kemacatan dan mempermudah pergerakan masyarakat dari kota jakarta dan sekitarnya seperti Bogor, Depok dan Bekasi untuk bekerja dan lainnya.
Bagus Adikusumo, Head of Office Servies Colliers Indonesia mengatakan bahwa ketika wilayah Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi telah terhubung dengan baik. “Adanya LRT sebagai tranportasi umum terbaru di Jakarta yang teritegrasi dengan moda tranportasi lainnya lebih efesien dan akan membuat sektor perkantoran menjadi menarik,” jelas Bagus Adikusumo.
Bagus menambahkan ini jadi momentum yang tepat bagi developer yang memiliki kemampuan financial dan daya beli yang kuat untuk mengakuisisi aset. Selain itu, harga tanah di sepanjang jalur LRT saat ini masih tergolong kompetitif dan bisa dikembangkan sebagai kawasan mixed use development.
Dan seiring kondisi pasar yang membaik, developer dapat membangun kantor satelit pada titik strategis sepanjang jalur LRT. Bahkan lokasi gedung perkantoran non-CBD yang identik berada di Simatupang atau pun di Jakarta Barat, berpotensi untuk ekspansi ke wilayah JaBoDeBek.
“Sehingga akan sangat akan berpotensi nantinya untuk menarik penyewa terutama yang mencari ruang kantor agar dekat dengan tempat tinggal para karyawan, beberapa kawasan industri, dan lainnya. Bahkan dengan adanya jalur LRT ini menarik potensi untuk pembangunan co-working spaces,” tegas Bagus Adikusumo.