SEPUTARORPROPERTI/Jakarta — Dalam forum Korea-Indonesia Business Meeting 2025, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya kerja sama internasional dalam mendorong inovasi dan modernisasi sektor perumahan nasional.
Dalam sambutannya fahri Hamzah menekankan bahwa solusi teknologi dari Korea Selatan sangat relevan untuk mewujudkan sistem perumahan cerdas, berkelanjutan, dan inklusif di Indonesia.
Menteri PKP Puji Kinerja BTN Terkait Penyaluran Rumah Subsidi
“Teknologi dan inovasi dari Korea Selatan tidak hanya menjanjikan secara komersial, tetapi juga sangat relevan untuk pengembangan kota pintar, bangunan hijau, dan infrastruktur digital,” ujar Wamen Fahri Hamzah di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
“Kami tertarik pada sistem perumahan yang mengintegrasikan efisiensi energi, keamanan, dan konektivitas digital, konstruksi modular ramah lingkungan yang mempercepat pembangunan; serta teknologi urban berbasis data yang mendukung perencanaan dan pembangunan komunitas,” tambah Wamen Fahri.
Ingin Konsep Perumahan Singapura, Prabowo: Pembangunan Dikebut!
Menurutnya, solusi inovatif ini tidak hanya ditujukan untuk pembangunan kawasan elit, namun dapat diadaptasi pada skema perumahan terjangkau, terutama yang dibiayai melalui model public-private partnership (PPP).
Ia menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan Korea untuk terlibat dalam proyek percontohan (pilot project) di zona inovasi perumahan yang telah ditentukan.
fahri hazah menegaskan bahwa Kementerian akan bekerja sama dengan pemerintah daerah pemilik lahan, serta perusahaan BUMN dalam integrasi teknologi pada program renovasi rumah tidak layak huni dan pembangunan rumah baru.
Murino Group Hadirkan Villa & Apartemen Butik Eksklusif Berkonsep Wellness di Canggu
“Selain itu, kami mendorong riset dan pengembangan bersama dengan startup serta universitas di Indonesia, termasuk pertukaran pengetahuan dan peningkatan kapasitas bagi para insinyur dan perencana,” tambah Wamen Fahri.
Ia juga menjelaskan bahwa transformasi sektor perumahan ini adalah bagian dari agenda besar nasional, mengingat selama bertahun-tahun Indonesia menghadapi masalah serius dalam pengelolaan perumahan.
“Regulasi yang tidak stabil dan kelembagaan yang lemah membuat sektor ini stagnan. Namun, delapan bulan lalu, Presiden membentuk Kementerian Perumahan yang berdiri sendiri, terpisah dari Kementerian Pekerjaan Umum, sebagai wujud komitmen untuk mempercepat reformasi,” katanya.
Hanya 10 Menit dari Pintu Tol Legok, Widari Village Tawarkan Rumah 2 Lantai Hanya 400 Jutaan
Fahri Hamzah menegaskan bahwa perumahan tidak hanya menyangkut infrastruktur, tetapi juga menyangkut martabat, peluang, dan masa depan rakyat Indonesia.
“Pertemuan hari ini bukan sekadar forum bisnis, tapi simbol nilai-nilai bersama, tujuan bersama, dan masa depan bersama. Mari jadikan forum ini sebagai tonggak kerja sama strategis Indonesia-Korea yang membawa dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat kita,” tutup Wamen Fahri.