Seputar Properti

Rakernas REI 2025: Perizinan Masih Terhambat, REI Minta Dukungan Pemerintah

"Terimakasih bapak Menteri PKP yang sudah 4 kali hadir ke acara REI. Beliau membuktikan kata-katanya bahwa yang dibutuhkan sektor perumahan saat ini adalah super team," kata Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) REI tahun 2025 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Kamis (4/11).

SEPUTARPROPERTI/Jakarta – Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menyampaikan terimakasih kepada Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang dinilai mampu mengkonsolidasikan ekosistem properti khususnya perumahan, terutama selalu membuka ruang untuk berdiskusi secara terbuka dengan seluruh stakeholder perumahan.

“Terimakasih bapak Menteri PKP yang sudah 4 kali hadir ke acara REI. Beliau membuktikan kata-katanya bahwa yang dibutuhkan sektor perumahan saat ini adalah super team,” kata Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) REI tahun 2025 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Kamis (4/11).

Bank Jakarta Sukses 100% Salurkan Dana Pemerintah Pusat

Lebih lanjut dia mengatakan, Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan sektor properti termasuk perumahan sebagai instrumen bagi upaya pengentasan kemiskinan nasional.

Hal itu, kata Joko Suranto, sangat rasional karena industri properti adalah industri yang sudah terbukti mampu menyumbang lapangan kerja sebanyak 14 juta hingga 17 juta, berkontribusi dalam pengentasan stunting dan memiliki dampak berantai terhadap 185 industri terkait.

Selain itu, sektor properti selama lima tahun terakhir masuk dalam empat besar investasi penyumbang PDB terbesar.

“Itu bukti yang tidak bisa dibantah jika industri properti adalah salah satu pengungkit pertumbuhan ekonomi nasional, atau kami di REI menyebutnya sebagai Propertinomic,” tegasnya.

Sentul City Catat Pertumbuhan Solid di Kuartal III 2025

Di sektor perumahan, anggota REI telah menjadi garda terdepan bagi pencapaian target Kementerian PKP. Saat ini, sebut CEO Buana Kassiti Group itu, anggota REI yang sudah mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah mencapai 401, dimana 49 sudah akad dengan nilai sekitar Rp249 miliar.

Tetapi dari total nilai penyerapan yang sudah berproses di bank penyalur sebesar Rp1,82 triliun, menurut data Kemenko Perekonomian sekitar 53% adalah anggota REI.

Sementara serapan kuota FLPP per November 2025 kontribusi anggota REI sudah 42%, tetapi di Sikumbang total masih ada 21.000 unit yang sedang berproses, dimana 15.000 unit merupakan unit rumah milik anggota REI.

“Artinya, hingga akhir tahun ini serapan FLPP anggota REI akan mencapai 46% secara nasional. Kami juga berkontribusi pada realisasi rumah komersial secara nasional sebesar 58%,” paparnya.

Pengurus REI DKI 2025–2028 Resmi Dikukuhkan, Pramono Ajak REI Perkuat Kolaborasi Bangun Jakarta

Tetapi, dengan kontribusi sebesar itu, akibat tumpang tindih perizinan di 9 kementerian/lembaga, ratusan perumahan milik anggota REI masih terhambat perizinan. Menurut Joko Suranto, saat ini ada sekitar 314 perumahan anggota REI mandeg.

Asosiasi terbesar dan tertua di Indonesia tersebut berharap dukungan dari pemerintah terutama Menteri PKP untuk menyelesaikan hambatan di 314 proyek milik anggota REI.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp