SEPUTAR PROPERTI/Tangerang – Pandemi yang mulai melandai membuat beberapa industry di tanah Air bangkit, salah satunya sektor properti. Meningkatnya penjualan rumah dikarenakan adanya kebutuhan pasar yang tak bisa dkitunda karena rumah adalah kebutuhan primer.
Rita Megawati, Konsultan Pemasaran dari LJ Hooker Gading Serpong yang mengatakan pasar properti benar-benar terasa penjualannya pada awal tahun 2022 ini.
Rita, yang merupakan kordinator pemasaran Widari Village yang berlokasi di Legok, Tengarang, Banten menambahkan, selain pasar yang membaik, strategi pemasaran juga harus tepat. Widari Village adalah perumahan yang dikembangakan Wida Agung yang luasnya mencapai 15 hektar.
Tentunya menurut Rita harus menarik dan memudahkan konsumen. Alhasil, sejak di pasarkan pada tengah tahun lalau Widari Village sudah terjual 200-an unit. Salah satu caranya adalah berstrategi dalam pemasaran, kemudahan uang muka jadi salah satu hal yang diinginkan konsumen.
Selain berstrategi memberikan promo penjualan, Wida Agung Group juga menjaga komitmen dengan progress pembangunan yang tepat waktu. Sejak pembangunan dimulai pada Juni tahun 2021 lalu pada akhir Agustus ini akan dilakukan proses serah terima kunci secara bertahap.
Direktur Wida Agung Group, Anton Sugianta menjelaskan bahwa pihaknya sangat berkomitmen terakait pembangunan proyek. Tak hanya unit rumah yang di bangun sesuai jadwal, Wida Agung Group pun membangun infrastruktur yang ada sesuai dengan yang dijanjikan.
Hal ini terlihat dari selesainya pembangunan jalan boulevard dan jalan di dalam klaster, yang telah dilengkapi lampu penerangan jalan dengan konsep jaringan listrik yang di tanam di tanah, serta pintu gerbang yang megah.
Anton menambahkan, Widari Village terdiri dari 1.000 unit rumah yang terbagi dalam 3 klaster di atas lahan seluas 15 hektar. Untuk show unit, Widari Village membangun 8 unit rumah contoh yang mewakili seluruh tipe rumah.
Menurutnya, dengan membangun show unit sesuai dengan tipa yang dipasarkan akan memudahkan konsumen yang datang, memilih sesuai dengan kemapuan kantongnya. “Persaingan pasar rumah di segmen menengah cukup ketat. Untuk itu, kami memberikan sesuatu yang berbeda. Kami tak menjual gambar tetapi memberikan bukti nyata dengan progres pembangunan di lokasi proyek,” tegasnya.