SEPUTAR PROPERTI/Jakarta – Kondisi ekonomi yang kurang kondusif pasca pandemi di awal tahun 2020 tak membuat pelaku usaha properti menghentikan ekspansi bisnisnya. Salah satunya ISPI Group yang di akhir tahun ini dan di awal tahun 2023 telah menyiapkan beberapa proyek baru di Bekasi dan Depok.
Komisaris Utama ISPI Group, Preadi Ekarto mengatakan pasar properti saat ini sedang dalam keadaan baik, dan kondisi tersebut akan terus berlanjut di tahun 2023.
Dan menurutnya, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada September lalu yang dikhawatirkan memacu inflasi tinggi dan menekan perekonomian masyarakat tidak terjadi.
Indikasinya, kata Preadi, terlihat dari aktivitas masyarakat yang selalu ramai di Jakarta dan tempat wisata favorit seperti Puncak dan Bandung. Jalanan di Puncak dan Bandung bahkan selalu macet di akhir pekan yang menunjukkan bahwa penurunan daya beli masyaakat tidak signifikan, setidaknya di segmen masyarakat menengah ke atas.
Hal itu terlihat dengan permintaan hunian yang terus melonjak sejak kuartal III-2022 seiring meredanya penyebaran pandemi Covid-19. Bahkan ISPI Group di kuartal III lalu sukses menjual habis sebanyak 300 unit rumah seharga Rp500 juta di Cluster Munchen Perumahan Mutiara Gading City, Bekasi.
“Tiga bulan lalu kami berhasil menjual ludes 300 unit rumah di satu cluster. Ini satu bukti kalau pasar hunian di segmen menengah semakin bagus. Saya dengar dari developer lain, penjualan mereka juga semakin meningkat,” ungkap Preadi kepada wartawan di lokasi Indonesia Property Expo (IPEX) 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Konfigurasi Proyek Baru
Menanggapi kemungkinan terjadinya resesi ekonomi global pada tahun 2023 yang menimbulkan ekonomi termasuk di dalam negeri, Preadi mengaku tetap optimis sektor properti terutama di segmen hunian menengah seharga Rp300 juta sampai Rp1 miliar tidak terlalu berdampak.
“Menurut saya, di Eropa mungkin sudah dan akan terjadi resesi. Tetapi Indonesia diuntungkan karena sejauh ini indikator ekonomi kita masih terkendali. Indeks harga saham gabungan terjaga dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga masih relatif stabil,” jelasnya.
Apalagi untuk pasar hunian menengah, Preadi mampu bertahan di tahun depan tetap akan diminati. Pasalnya, dua tahun terakhir pasar perumahan tertahan akibat pandemi. Tetapi saat ini aktivitas masyarakat sudah kembali normal dan bisa leluasa hadir di pameran property atau melihat langsung ke lokasi perumahan.
Di sisi lain, suku bunga kredit properti di Indonesia saat ini sangat rendah. Banyak bank menawarkan bunga KPR di satu digit, bahkan di bawah 5%. Menurut Preadi, bunga KPR serendah itu baru pertama kali terjadi di Indonesia, sehingga dia yakin ke depan industri perumahan akan tetap bagus.
“Kalau pun bunga acuan Bank Indonesia naik, suku bunga KPR masih di satu digit. Ini tidak pernah terjadi, karena biasanya suku bunga KPR di Indonesia berada di besaran dua digit,” paparnya.
Dengan asumsi pasar residensial akan terus membaik, ISPI Group di 2023 berencana meluncurkan sejumlah proyek baru. Di Mutiara Gading City misalnya, pada awal 2023 nanti akan diluncurkan Cluster Monaco dan New Okwood.
Cluster terbaru tersebut sudah di soft launching , bahkan sudah terjual sekitar 25% sebelum resmi diluncurkan. Mutiara Gading City merupakan proyek ISPI GROUP, 20 menit dari Kelapa Gading dan mudah diakses oleh berbagai ruas tol.
Selain itu, di akhir tahun ini ISPI akan meluncurkan proyek perumahan baru di Sawangan, Depok. Perumahan yang diberi nama SVA CASA di Sawangan tersebut akan menyasar segmen menengah atas dengan harga mulai Rp950 jutaan.
Total ada 210 unit yang dipasarkan di tahap pertama, dengan target omset diperkirakan sekitar Rp300 miliar. “Saat ini kami lagi memamatkan desain gudang, dan Desember nanti diharapkan sudah di launching ,” pungkas Preadi.