SEPUTAR PROPERTI/ Sentul – Rustandi, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengatakan bahwa peran developer atau swasta dalam membangun perumahan sangat besar.
Menurutnya tak hanya membangun fisik tapi juga membangun kehidupan dan tentunya memberikan manfaat bagi sekitarnya.
“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan perumahan Graha Laras Sentul yang dikembangkan PT Kesuma Agung Selaras dengan membuat jembatan dan akses jalan yang menghubungkan proyeknya ke ruas Jl Raya Bogor KM 51. Jembatan ini tak hanya bermanfaat bagi warga perumahan tapi juga warga sekitar,” jelas Rustandi selepas meresmikan Jembatan Graha Laras Sentul, Kamis (29/09/2022).
Sementara itu, I Wayan Madik Kesuma Direktur Utama PT Kesuma Agung Selaras (PT KAS) mengatakan, sebelumnya untuk menuju ke Graha Laras Sentul dari pintu tol Sirkuit Sentul bisa mencapai 25 menit karena harus memutar. Tapi dengan adanya akses jalan dan jembatan ini waktu tempuhnya hanya 10 menit.
Wayan menambahkan, Selain memberikan manfaat aksesbilitas yang lebih cepat, infrastruktur yang dibangun ini juga akan menarik minat konsumen membeli rumah di Graha Laras Sentul. Graha Laras Sentul jadi terkoneksi dengan JL Raya Bogor, ini akan jadi gimmick marketing yang sangat bagus.
“Tidak banyak banyak perumahan yang berada di pinggir jalan utama. Dan infrastruktur ini adalah bukti dan janji kita pada konsumen dan untuk membangun ini kita keluarkan dana hingga Rp5 miliaran,” tegas Wayan yang menyatakan acara peresmian ini dibarengi dengan kegiatan akad kredit masal sebanyak 25 unit rumah.
Progres Proyek GLS
Sejak dipasarkan pada 2019 dengan luas 18 hektar, Graha Laras Sentul sudah terjual 450 unit sudah dihuni 99% persen oleh pemiliknya. Dan saat ini Graha Laras Sentul fokus memasarkan produk di klaster Munich dan klaster London. Wayan menegaskan, bahwa Munich adalah produk rumah 2 lantai (69/105) dengan harga Rp1,5 miliaran.
“Sementara London adalah produk terbaru kita yang dipasarkan pada akhir Maret 2022 lalu. Produk ini berbeda dari produk sebelumnya yang ada di Graha Laras Sentul. Unit rumah di klaster London sebanyak 190 dengan tipe 60/60 (2 lantai) yang dilengkapi fasilitas solar panel dan smart home,” jelas Wayan.
Menurut Wayan sentuhan teknologi ini sejalan dengan pasar yang dituju yaitu milenial, yang sangat familiar dengan penggunaan teknologi.
“Seperti untuk mematikan AC, lampu bisa menggunakan handphone. Terkait solar panel, ini merupakan komitmen kita dalam memanfaatkan kekayaan alam dan juga bagian dari green development. Dan tentunya juga menekan cost penggunaan listrik dan segmen milenial sangat perhatian dalam urusan ini,” jelasnya.
Dipasarkan dengan harga Rp900 jutaan unit rumah di klaster London sudah terjual 50-an unit. Menurut Wayan, harga saat ini belum naik sejak pertama kali dipasarkan. Rencananya dalam waktu dekat akan ada koreksi harga akibat dari naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
“Kita harus melakukkan penyesuaian, tapi kita akan hati-hati menaikkan harga. Namun kita tetap memberikan kemudahan dalam uang muka yang hanya Rp5 juta sudah all in, bebas semua biaya- biaya seperti biaya KPR, biaya BPHTB, biaya SHM, biaya AJB,” paparnya.